BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa
ini setiap pemimpin negara di belahan dunia manapun selalu memikirkan masalah
pembangunan negaranya. Hal ini wajar karena memang pembangunan itu sifatnya
terus-menerus dan tidak akan pernah berhenti pada satu titik. Jika satu titik
sudah di bangun maka masih ada titik-titik lain yang masih menunggu untuk di
bangun. Bahkan selama dua dasa warsa yang lalu titik pertumbuhan ekonomi dunia
ditunjukan pada upaya-upaya untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan nasional
riil. Hal itu karenan para ekonom beranggapan bahwa pertumbuhan
pendapatan nasional riil tersebut bisa digunakan sebagai ukuran kinerja
perekonomian suatu negara.
Masalah
pembangunan memang lebih di titik beratkan atau lebih di fokuskan dalam hal
ekonomi, hal itu karena bidang ekonomilah titik awal pembangunan itu harus di
mulai karena di bidang ekonomi ini jembatan untuk pembangunan ke bidang
selanjutnya bisa lebih terintegrasi. Misalnya saja dengan pertumbuhan ekonomi
yang signifikan itu bisa meminimalisisr tingkat kemiskinan, tingkat kesehatan,
pengangguran, dan pendidikan. Maka dari itu kenapa titik fokus pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi itu lebih kepada bidang ekonomi.
Dalam
setiap kegiatan pembangunan itu sendiri terdapat masalah-masalah pokok yang
pasti selalu di hadapi oleh setiap negara di muka bumi ini khususnya bagi
negara yang sedang berkembang. Karena titk fokus pembangunan itu dalam
bidang ekonomi maka dalam makalah ini akan membahas Masalah-masalah pokok
pembangunan ekonomi.
Masalah
pokok pembangunan ekonomi itu memiliki beberapa subtansi yang sangat kompleks.
Pembahasanya mencakup faktor penyebab pertumbuhan ekonomi, karakteristik
pertumbuhan ekonomi modern, perdebatan masalah pertumbuhan, distribusi
pendapatan, kemiskinan, dan masih banyak lagi. Subtansi-subtansi tersebutlah
yang akan coba di paparkan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?
2.
Bagaimanakah karakteristik pertumbuhan ekonomi modern?
3.
Apa saja masalah distribusi pendapatan?
4.
Seperti apakah masalah, penyebab dan macam-macam kemiskinan?
5.
Apa saja Masalah Pembangunan dalam Negeri?
6.
Bagaimana Masalah Kependudukan & Ketenagaan?
7.
Seperti apakah masalah Pembangunan Luar Negeri?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
2. Dapat mengetahui karakteristik
pertumbuhan ekonomi modern.
3. Dapat mengetahui apa saja masalah
distribusi pendapatan.
4. Dapat mengetahui seperti apakah
masalah, penyebab dan macam-macam kemiskinan.
5. Dapat mengetahui apa saja Masalah
Pembangunan dalam Negeri?
6. Dapat mengetahui bagaimana
Masalah Kependudukan & Ketenagaan?
7. Dapa mengetahui seperti apakah
masalah Pembangunan Luar Negeri?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Selama dua dasa warsa yang lalu
titik perhatian ekonomi dunia ditunjukkan pada upaya-upaya untuk meningkatkan
pertumbuhan pendapatan nasional
riil. Para ekonom beranggapan bahwa pertumbuhan pendapatan nasional riil
tersebut bisa digunakan sebagai ukuran kinerja (performance) perekonomian suatu
negara. Oleh karena itu, pemahaman terhadap sifat dan sebab-sebab terjadinya
pertumbuhan ekonomi tersebut penting sekali untuk diperdalam.
Banyak
literatur ekonomi mengartikan pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ukuran
kuantitatif yang mengambarkan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu
apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Atau Pertumbuhan Ekonomi adalah
Proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan
pendapatan perkapita suatu Negara meningkat dalam waktu panjang. Adapaun
faktor-faktor penyebab pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Faktor -faktor penyebab pertumbuhan
ekonomi
a. Akumulasi modal
Akumulasi modal
akan terjadi jika ada bagian dari pendapatan sekarang yang ditabung dan kemudian
di Investasikan untuk memperbesar output pada masa yang akan datang. Termasuk
semua investasi baru yang berwujud tanah (lahan), peralatan fisikal, dan sumber
daya manusia.
b. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan
penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja
(labor force) secara tradisional dianggap sebagai faktor yang positif dalam
merangsang pertumbuhan ekonomi.
c. Kemajuan Teknologi
Menurut para
ekonom, kemajuan teknologi merupakan faktor yang paling penting bagi
pertumbuhan ekonomi. Dalam bentuknya yang paling sederhana, kemajuan teknologi
di sebabkan oleh cara-cara baru, cara-cara lama yang diperbaiki dalam melakukan
pekerjaan- pekerjaan tradisional seperti : menanam padi, membuat
pakaian, atau membangun rumah.
2. Karakteristik pertumbuhan ekonomi
modern
Simon Kuznets,
penerima hadiah nobel dalam bidang ekonomi pada tahun 1971 atas kepeloporannya
dalam mengukur dan menganalisis sejarah pertumbuhan pendapatan nasional
negara-negara maju, mendefinisikan pertumbuhan
ekonomi suatu negara sebagai “
kemampuan
negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat
bagipenduduknya, pertumbuhan kemampuanini berdasarkan kepada kemajuan teknologi
dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya” Ketiga
komponen pokok dari defenisi ini sangat penting artinya
:
a. Kenaikan output nasional secara
terus menerus merupakan perwujudan dari pertumbuhan ekonomi dan kemampuan
untuk menyediakan berbagai macam tentang ekonomi merupakan tanda kematangan
ekonomi.
b. Kemajuan teknologi merupakan
prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, namun belum
merupakan syarat yang cukup untuk merealisir potensi pertumbuhan yang
terkandung dalam teknologi baru.
c. Penyesuaian kelembagaan, sikap, dan
ideologi harus dilakukan inovasi teknologi tanpa disertai inovasi sosial ibarat
bola lampu tanpa aliran listrik. Potensi ada tetapi tanpa input yang melengkapi
tidak akan berarti apa-apa.
Dalam analisisnya
yang mendalam, kuznets memisahkan 6 karakteristik yang terjadi dalam proses
pada hampir semua negara maju yaitu:
1) Dua variabel ekonomi agregatif
Ø Tingginya tingkat pertumbuhan output
perkapita dan penduduk
Ø Tingginya tingkat kenaikan
produktivitas faktor produksi secara keseluruhan, terutama produktivitas tenaga
kerja.
2) Dua variabel transformasi structural
Ø Tingginya tingkat transformasi
struktur ekonomi
Ø Tingginya tingkat transformasi
sosial dan ideologi
3) Dua faktor yang mempengaruhi
meluasnya pertumbuhan ekonomi internasional
Ø Kecenderungan negara-negara maju
secara ekonomis untuk menjangkau seluruh dunia untuk mendapatkan pasar dan
bahan baku
Ø Pertumbuhan ekonomi ini hanya
terbatas pada sepertiga populasi dunia
B. DISTRIBUSI PENDAPATAN
1. KONTROVERSI PERTUMBUHAN
Negara-negara maju tampaknya kini
mulai lebih menekankan pada “kualitas hidup” dan hal itu antara lain dinyatakan
dalam bentuk kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan hidup. Pertumbuhan
industri memang banyak menimbulkan dampak-dampak negatif terhadap lingkungan
hidup, seperti pencemaran udara dan air, terkurasnya sumber daya alam, serta
lenyapnya keadaan alam. Di Negara-negara miskin, perhatian utama terfokus
pada dilemma kompleks antara pertumbuhan versus distribusi pendapatan.
2. BEBERAPA KONSEP DASAR:
UKURAN DAN FUNGSI DISTRIBUSI
PENDAPATAN
Ø Distribusi
Ukuran
Pendapatan
masing-masing orang (personal distribution of income) atau distribusi
ukuran pendapatan (size distribution of income) merupakan indicator yang
paling sering digunakan oleh para ekonom. Ukuran ini secara langsung menghitung
jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga. Cara
mendapatkan penghasilan itu tidak dipermasalahkan. Apa yang diperhatikan disini
adalah berapa penghasilan seseorang, oleh karena itu para ekonom dan ahli
statistik cenderung mengurutkan semua individu tersebut semata-mata berdasarkan
pendapatan yang diterianya, lantas membagi total populasi menjadi sejumlah
kelompok atau ukuran. Biasanya, populasi dibagi menjadi lima atau kuintil
(quintilites) atau sepuluh kelompok yang disebut desil (decile) sesuai dengan
pendapatan mereka, kemudian menetapkan beberapa proporsi yang diterima oleh
masing-masing kelompok dari pendapatan nasional total.
Ø Kurva
Lorenz
Kurva Lorenz adalah cara lain
menganalisis distribusi pendapatan perorangan. Kurva Lorenz menunjukan hubungan
antara presentase penduduk dan presentase pendapatan yang mereka terima.
Ø Pembangunan
Dualistik dan Penggeseran Kurva Lorenz: Beberapa Tipologi Khusus.
Fields menyoroti tiga tipologi
pembangunan yaitu:
· Tipologi pertumbuhan perluasan
sektor modern: pada tiopologi ini, usaha pengembangan ekonomi dua-sektor
bertumpu pada pembinaan dan pemekaran ukuran sektor modern tanpa mengabaikan
upaya mempertahankan tingkat upah di kedua sektor.
· Tipologi pembangunan pengayaan (enrichment)
sektor modern.
· Tipologi pertumbuhan pengayaan (enrichment)
sector tradisional. Manfaat pertumbuhan tercurah secara merata ke para pekerja di
sector pertanian tradisional, dan hanya sedikit saja yang menetes ke sektor
industri modern.
Ø Koefisien
Gini dan Ukuran Ketimpangan Agregat
Koefisian Gini adalah ukuran ketodak
merataan atau ketimpangan (pendapatan/kesejahteraan) agregat (secara keseluruhan)
yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu
(ketimpangan yang sempurna).
Ø Distribusi
Fungsional
Indikator distribusi pendapatan
kedua yang lazim digunakan oleh kalangan ekonom adalah distribusi fungsional
atau distribusi pangsa pendapatan per factor (functional or factor share
distribution of income). Indicator ini berfokus pada bagian dari pendapatan
nasional yang diterima oleh masing-masing faktor produksi (tanah, tenaga kerja
dan modal).
3. Masalah Distribusi Pendapatan
Pembagian atau
distribusi pendapatan di Indonesia kian timpang. Hal tersebut tampak dari makin
menngkatnya Indeks Gini Indonesia. Sebagaimana diketahui, Indeks Gini mengukur
distribusi pendapatan suatu negara. Besarnya Indeks Gini antara 0 (nol) sampai
1 (satu). Indeks Gini sama dengan 0 (nol) menunjukkan bahwa distribusi
pendapatan merata sempurna, sementara Indeks Gini sama dengan 1(satu)
menunjukkan distribusi pendapatan sama sekali tidak merata. Berdasarkan data,
Indeks Gini Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Jika pada tahun 2005
besarnya Indeks Gini adalah 0,32, maka pada tahun 2008 meningkat menjadi 0,37,
dan kembali meningkat menjadi 0,41 pada tahun 2011.
Ø Penyebab
Ketimpangan Distribusi Pendapatan
1.
Ketimpangan dalam distribusi asset.
Ketimpangan tersebut terlihat sangat parah terutama di sektor pertanian.
Berdasarkan data dari sensus pertanian, 57,8 persen petani hanya memiliki lahan
rata-rata 0,018 Ha, 38 persen tidak memiliki lahan, dan hanya 4,2 persen yang
memiliki lahan 0,5 Ha atau lebih. Lihat Selengkapnya......